KASIHAN ISTRI KITA; Penulis ingin mengangkat tema ini dikarenakan keprihatinan penulis melihat fenomena bahwa tugas mendidik anak sepertinya hanya tugas seorang ibu saja. Mengapa penulis sampai mengambil kesimpulan seperti itu, karena ketika mengisi kelas Parenting, lebih banyak ibu yang hadir untuk belajar dibandingkan sosok seorang ayah (sang suami).
Padahal kalau mau jujur, peran ayah dan bunda itu sama-sama penting, karena memiliki perannya masing-masing yang berbeda, namun saling melengkapi. Akan tetapi di sini sosok seorang ayah sepertinya tidak memiliki peran samasekali dalam mendidik anak-anaknya. Ayah sepertinya menyerahkan seluruh tugas mengurus dan mendidik anak hanya kepada sang istri saja. Ayah sepertinya hanya ingin tahu beres saja bahwa anak-anak sudah berada dalam kendali bundanya sehingga ayah bisa mengerjakan yang lainnya.
Sangat miris melihat kenyataan ini, betapa beratnya beban seorang istri yang harus mengurus dan mendidik anak-anaknya seorang diri, karena memang samasekali tidak mudah. Belum lagi tugas untuk mengurus rumah, semakin berat lagi tugas seorang istri (kalau tidak percaya, ayo kita berganti peran dengan istri kita –kita yang mengurus rumah, anak-anak dan sekaligus mendidik mereka, sedangkan istri kita menggantikan posisi kita mencari nafkah. Kemudian kita bandingkan hasilnya, siapa yang paling sukses dalam menjalani perannya tersebut).
Kita seringkali melihat bahwa tugas istri memang seperti itu adanya (jadi, jangan protes). Padahal meskipun istri kita diam saja, tidak protes dengan keadaannya, bukan berarti mereka mudah mengeluh. Akan tetapi di dalam hati kecil mereka, mereka semua berharap bahwa sang suami dapat ikut lebih peduli kepada anak-anaknya. Karena anak memang ‘dititipkan’ oleh Tuhan kepada kedua orang tuanya, bukan kepada salah satunya saja –dan bukan tanpa sebab, karena Tuhan tahu bahwa seorang anak membutuhkan sosok kedua orang tuanya, bukan hanya salah satunya saja.
Tips-Tips agar suami lebih peduli dengan beban sebagai seorang istri :
- Menjadi seorang istri memiliki tanggung jawab berat yang harus dipikul, yaitu membesarkan sekaligus mendidik anak menjadi manusia yang paripurna (lengkap), dan tidak semua orang mampu melakukannya dengan sempurna.
- Kadang kita lupa tugas sebagai suami juga untuk turut hadir menyempurnakan peran istri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, terutama dalam mengurus dan mendidik anak-anaknya. Karena memang anak dititipkan oleh Tuhan kepada keduanya, bukan salah satunya saja.
- Banyak anak yang kehilangan figur ayahnya karena ayah tidak hadir dalam tumbuh kembang mereka, padahal kita mencari nafkah untuk keluarga, bukan untuk kepentingan pribadi. Akan tetapi cara kita mencari nafkah seolah-olah hanya untuk kepentingan kita pribadi saja tanpa mengingat bahwa kita memiliki keluarga yang menantikan kita di rumah.