Konflik Orang Tua dan Anak; Kata peribahasa: di mana ada asap pasti ada api (di mana ada konflik, pasti ada masalah). Begitu pun konflik yang terjadi antara orang tua dan anak, pasti ada penyebabnya –tak mungkin ujug-ujug.
Mengapa bisa sampai terjadi konflik orang tua dan anak? Memang, tak mungkin tidak ada konflik samasekali dalam hubungan orang tua dan anak, karena kita sebagai manusia pastilah emiliki ego, nafsu, dan keinginan yang kadang kita tidak dapat mengendalikannya, akhirnya ego dan nafsu yang kadang memimpin kendali kehidupan kita.
Masalahnya, jika kita terus membiarkan ego dan nafsu yang memimpin kendali kehidupan kita, bisa dipastikan kita akan selalu mengalami konflik dengan orang lain. Nah, kalau konflik terus terjadi antara orang tua dan anak, berarti kita sebagai orang tua tidak dapat menunjukkan ketuaan kita (baca: kebijaksanaan kita). Kita tak dapat menunjukkan kematangan berpikir, bahkan kita masih dapat dikendalikan oleh peristiwa atau stimulus yang terjadi.
Hanya karena tingkah laku anak tidak sesuai dengan keinginan kita, lalu kita reaktif, bertindak tanpa berpikir jernih. Akhirnya respon kita pun negatif karena sesuatu yang tanpa dipikir terlebih dahulu, hasilnya takkan berakhir bahagia –sudah dijelaskan dalam agama: “Janganlah kita menjadi manusia yang tergesa-gesa.”
Seharusnya orang tua introspeksi diri terlebih dahulu, mengapa anak-anak tidak memiliki karakter yang sesuai dengan keinginan kita. Karena boleh jadi konflik ini terjadi akibat kita kurang bijak dalam menyikapi tingkah laku anak. Kita kurang bisa berkomunikasi dengan anak karena jarang membersamai anak-anak kita dalam menemani tumbuh kembang mereka. Anak-anak pun merasa asing dengan orang tuanya.
Sesungguhnya anak adalah titipan Tuhan kepada kita, maka pastilah kita dipilih oleh Tuhan (menjadi orang tuanya) karena kita SEHARUSNYA sanggup untuk merawat dan menjaga anak-anak kita, sebagaimana kita ketahui bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian di luar kesanggupan hamba-Nya.
Tips-Tips agar hubungan orang tua dan anak harmonis
- Selalu luangkan waktu untuk anak, sesibuk-sibuknya beraktivitas pun, agar kita dapat menjaga komunikasi dengan anak. Kunci hubungan harmonis adalah terjalinnya komunikasi dua arah yang baik.
- Selalu bijak dalam menyikapi tingkah laku anak yang tak sesuai keinginan kita. Ini memang PR bagi kita sebagai orang tua untuk lebih mendalami ilmu Parenting, karena siapa tahu ini merupakan petunjuk dari Tuhan agar kita terus belajar menjadi orang tua yang bijaksana.
- Kalau kita sebagai orang tua tidak mau menurunkan ego –karena biasanya suatu konflik terus terjadi karena tak seorang pun mau bersikap bijak– maka konflik pun takkan berakhir. Paksa diri kita sebagai orang tua untuk bersikap bijaksana, karena anak itu ujian bagi orang tuanya, bukan sebaliknya.
- Cari solusi bersama. Libatkan anak untuk berpikir dan memecahkan masalah bersama. Bicara dari hati ke hati, agar mereka juga merasa ‘dianggap’ sebagai manusia seutuhnya.
( sumber: https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/mengatasi-konflik-dengan-anak/ )