Memahami Petunjuk Tuhan; Pernahkah merasa ketika sedang mengalami suatu kejadian, atau ketika kita bermimpi tentang sesuatu atau seseorang., kita merasa seolah-olah itu ‘petunjuk’ dari Tuhan?
Adakah yang pernah berkata dalam hati, siapa pun yang hadir di mimpiku nanti, dan aku memimpikannya terus menerus… berarti dialah jodohku?
Ketika kita bimbang, misalnya, harus ambil jurusan kuliah apa nanti selepas SMA, lalu minta petunjuk Tuhan agar dipilihkan jurusan terbaik untuk kita, dan ternyata kita lolosnya di pilihan kedua? Dan setelah menjalaninya, ternyata kita tidak menyukai jurusan itu –bukan hanya tidak suka tapi lebih kepada tidak bisa– dan akhirnya kita menyerah, lalu berniat untuk mencoba ikut tes masuk lagi di tahun berikutnya, dan kembali berdoa kepada Tuhan…(?)
Contoh lainnya mengenai cara menyikapi petunjuk Tuhan terjadi pada salah seorang kawan. Dia pernah berkata bahwa sudah beberapa hari ini dia minta petunjuk Allah dengan melaksanakan sholat istikhoroh, dia berdoa minta ditunjukkan siapa jodoh yang terbaik untuknya dari dua pilihan. Dalam doanya dia berkata, “Ya Allah, ada dua orang laki-laki yang melamarku, aku bingung harus memilih yang mana, maka mantapkan hatiku atas pilihanku, beri aku petunjuk, bila salah satunya lebih dulu menelepon besok, maka dialah yang akan kupilih.”
- Sangat mungkin terjadi kerancuan antara penerimaan petunjuk dan kecenderungan dalam hati kita sendiri untuk memilih sesuatu atau seorang daripada sesuatu/seseorang lainnya… sehingga apa yang kita percaya sebagai petunjuk tersebut ternyata bukan dari Tuhan, melainkan hanya cerminan dari keinginan kita… – tetapi mungkin juga itu memang benar-benar petunjuk dari Tuhan.
- Lalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi petunjuk dari Tuhan ketika kita memohon petunjuk-Nya? Selalu berdoa dan memohon petunjuk agar diberikan kemantapan hati terhadap kebimbangan. Kadang kala kita bimbang terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi. Seringkali kita menilai baik/buruknya sesuatu hanya dari ‘kacamata’ kita sebagai manusia yang pendek ilmu dan terbatas pengetahuannya.
Maka jangan pernah bosan memohon kepada Tuhan agar menunjukkan jalan kita dengan doa yang terus menerus dan tak kenal lelah. Sampai pengumuman itu datang –kita diterima atau tidak, itulah petunjuk dari Tuhan, bahwa Dia mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Melalui petunjuk-Nya itulah Allah mengajarkan kita untuk percaya hanya kepada-Nya dan hanya berharap kepada-Nya.