ORANG TUA OPEN MINDED;
Kadang kita sebagai orang tua merasa sudah tahu semua cara dalam mendidik anak yang benar itu seperti apa. Kita merasa tahu segalanya yang terbaik buat anak kita, padahal kenyataannya di lapangan tidak mencerminkan hal demikian. Malah perilaku anak kita sudah sangat meresahkan banyak orang di sekitarnya karena perilaku anak kita yang sangat menyebalkan, sangat arogan, sangat pemarah.
Semua orang sudah merasa sangat terganggu dengan perilaku anak kita, sehingga mereka berusaha sekuat tenaga mengingatkan tugas kita sebagai orang tuanya untuk melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan agar anak kita tidak lagi mengulangi kesalahannya yang sama. Akan tetapi kita sebagai orang tua malah cenderung seperti menutup telinga dari semua nasehat yang diberikan.
Kita merasa tidak terima dengan masukan yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita. Kita seperti membela habis-habisan perilaku anak kita tersebut meskipun sudah membuat banyak orang tidak nyaman dengannya. Kita menganggap orang lain yang menegur perilaku anak kita seperti musuh karena mereka ikut campur urusan keluarga kita. Akhirnya semua orang membicarakan tentang perilaku anak kita di belakang kita, dan menjauhi anak kita.
Akhirnya karena tidak ada lagi tindakan yang diambil oleh orang tuanya (baca: kita), maka orang-orang di sekitar anak kita pun mulai melakukan tindakannya sendiri, yang cenderung main hakim sendiri akibat habisnya kesabaran mereka, walaupun mereka sadar bahwa anak tersebut masih memiliki orang tua yang seharusnya dapat mendidik anaknya.
Wajar saja kalau anak kita suatu saat nanti mendapatkan konsekuensi dari perbuatannya itu, akibat kelalaian kita sebagai orang tuanya, yang tidak mau mendengarkan nasihat dari orang yang masih peduli dengan anak kita.
Tips-Tips agar kita bisa menjadi orang tua yang open minded
- Ketika ada orang lain yang memberikan masukan kepada kita mengenai perilaku anak kita, maka dengarkanlah dengan penuh perhatian agar kita dapat memahami duduk permasalahannya dengan baik.
- Ingat, orang yang memberikan masukan mengenai perilaku anak kita, apalagi tentang perilakunya yang kurang baik, maka orang tersebut adalah orang yang sangat peduli dengan kebaikan bagi anak kita di masa depannya.
- Hargailah orang tersebut dengan mengucapkan rasa terima kasih yang tulus, walau masukannya terasa menusuk dada kita. Karena ini berkaitan dengan anak kita sendiri, agar orang tersebut senang untuk membantu kita dalam mendidik anak-anak kita, di mana orang tua terbaik sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mendidik anak-anaknya apabila tidak ada yang mau membantu mereka.
- Tindak tanduk dan pola pikir orang tua akan diturunkan kepada anaknya. Jangan sampai orang tua menurunkan pola pikir yang sempit dan tertutup.
~ rujukan: https://www.fiqhislam.com/keluarga/orangtua/13494-tips-menjadi-ibu-yang-open-minded