ORANG TUA PEMBELAJAR

08 Sep
0 comment

ORANG TUA PEMBELAJAR;

Sepertinya agak aneh ya pembahasan kita kali ini, yaitu tentang orang tua pembelajar. Mungkin sebagian dari kita beranggapan bahwa yang namanya menjadi orang tua itu tidak harus belajar, terutama belajar menjadi orang tua. Karena kita pernah memiliki pengalaman sebagai seorang anak sampai menjadi orang tua seperti saat ini. Jadi buat apa lagi belajar menjadi orang tua? Cukup belajar dari pengalaman saja.

Kadang kita baru menyadari pentingnya belajar menjadi orang tua ketika kita sudah mengalami musibah dalam kehidupan keluarga kita: ketika anak sudah terkena narkoba, ketika anak sudah terdampak dengan pergaulan bebas, ketika keluarga kita sudah tercerai-berai akibat tidak adanya komunikasi yang berjalan dengan baik, dan lain sebagainya.

Nah, ketika masalah sudah datang bertubi-tubi, barulah kita menyadari bahwa kita lebih banyak tidak tahunya dibandingkan tahunya (bagaimana menjadi orang tua yang sebenarnya), karena ilmu menjadi orang tua yang kita miliki sudah ‘ketinggalan zaman’ dibandingkan masalah yang harus kita hadapi saat ini.

Mungkin kita beranggapan bahwa lebih penting ilmu mencari uang dibandingkan ilmu menjadi orang tua, karena ilmu mencari uang akan berdampak langsung dengan kehidupan keluarga kita saat ini. Padahal ketika kita menganggap sepele ilmu menjadi orang tua, dampaknya bukan saja langsung kepada keluarga kita saat ini, tetapi juga kepada masa depan keluarga kita. Terutama yang paling terkena dampaknya adalah anak-anak kita, karena masa depan mereka masih nun jauh disana.

Sepertinya kita lebih mementingkan dampak jangka pendek dibandingkan dampak jangka panjang, karena dampak jangka pendek dapat langsung dirasakan dibanding dampak jangka panjang. Tetapi inilah yang akan menjadi ‘bumerang’ bagi kehidupan diri kita saat ini dan di masa depan.

Sesungguhnya masalah yang akan menanti kita jauh lebih berlipat-ganda, maka di tangan kitalah pilihan itu berada.

 

Tips-Tips agar kita menjadi orang tua pembelajar

  1. Tidak ada yang namanya “Waktu Bagian Indonesia Berhenti Belajar”, meskipun usia kita tidak bisa dibilang muda lagi. Karena kebijakan kita tergantung dari ilmu yang kita miliki, bukan dari bilangan umur.
  2. Setiap ilmu menjadi orang tua yang kita miliki akan menentukan seberapa sukses kita dalam membina keluarga kita dan mendidik anak-anak kita, karena ilmu itu menentukan tindakan yang kita lakukan terhadap keluarga dan anak-anak kita.
  3. Orang tua pembelajar adalah orang tua yang sangat dicintai oleh setiap anggota keluarga, karena kita pandai mencintai mereka terlebih dahulu. Ilmu yang kita miliki menumbuhkan rasa cinta tersebut, dan rasa cintalah yang akan mengikat batin dalam suatu keluarga, bukan harta-benda.
  4. Cari tahu apa kebutuhan anak yang sesungguhnya. Cari solusi dengan berdialog, berusaha menjadi teman bagi sang anak, masuki dunia sang anak.

~ rujukan: https://m.eramuslim.com/oase-iman/menjadi-orang-tua-pembelajar.htm

Leave your thought