Cara Menghadapi Anak Keras Kepala; Anak yang keras kepala dan sulit dinasihati itu memang menyebalkan. Tahukah Anda bahwa emosi anak (terutama di usia remaja) masih labil dan seringkali dipengaruhi oleh mood? Hal itu membuat mereka rentan mengalami depresi. Maka peran orang tua sungguh sangat penting agar anak tidak terjerumus ke hal-hal negatif yang dapat merugikan orang lain.
Di sisi lain, setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda. Maka para orang tua sering kesulitan dalam menghadapinya. Berikut adalah beberapa cara menghadapi anak yang keras kepala:
1. Beri nasihat secara tegas, namun keep calm
Jangan emosi, jangan membentak, dan jangan dengan nada tinggi, namun dengan nada yang tenang. Sebaiknya tidak memberikan nasihat saat ia terlihat sedang lelah atau emosi. Ketika suasana tenang dan suasana mood-nya sedang baik, itulah saatnya memberikan nasihat.
2. Hindari kekerasan..!!
Kekerasan dapat menyisakan trauma, bahkan dendam. Hindari melakukan kekerasan fisik (seperti memukul, menendang, atau melakukan hal yang dapat melukai), maupun kekerasan emosional (melalui kata-kata yang menyakitkan, atau ejekan: menghina, mencaci, meremehkan, atau mempermalukan anak di depan umum).
3. Beri perhatian ‘kecil’ yang bisa membuatnya nyaman
Cobalah untuk melakukan hal-hal yang membuatnya merasa ‘spesial’, misalnya dengan membuatkan bekal, atau sekedar menanyakan keadaan saat sedang berjauhan.
4. Tanyakan apa yang sebetulnya mereka inginkan
Sifat keras kepala mungkin saja disebabkan oleh sesuatu yang tidak sesuai harapan, atau rasa kecewa. Coba tanyakan tentang hal yang mereka inginkan. Jika ternyata itu adalah sesuatu yang positif, maka tidak ada salahnya untuk diberikan.
5. Ajak diskusi dari hati ke hati
Lakukan pendekatan secara ‘emosional’ dengan berdiskusi tentang berbagai hal mengenai kehidupan atau pengetahuan. Wawasan yang luas akan menumbuhkan sifat terbuka sehingga lebih mudah menerima masukan dari orang lain.
6. Ajarkan tentang konsekuensi dan risiko
Ketika anak remaja ingin melakukan hal yang menyimpang, tentunya kewajiban orang tua untuk mencegahnya. Dengan mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi, memungkinkan para remaja untuk lebih berpikir lebih jernih.
7. Jangan bersikap otoriter
Pola asuh otoriter menimbulkan perasaan anak tidak dihargai karena tak pernah dilibatkan untuk berdiskusi bahkan untuk menentukan jalannya sendiri. Hal itu dapat menumbuhkan sifat keras kepala terhadap apa yang mereka inginkan.
8. Berikan support Anda, dan tunjukkan kepadanya
Beri hadiah sebagai salah satu cara menunjukan rasa sayang Anda kepada anak. Tak perlu yang mahal, hadiah kecil pun dapat menunjukkan kepedulian dan rasa empati. Ingat, sekeras apa pun sifat anak, pasti punya sisi lembut yang dapat ditaklukkan.
( sumber: https://www.jakmall.com/blog/cara-menghadapi-anak-remaja-yang-keras-kepala-dan-pemarah/ )