Mengenal Gaya Belajar Anak dan Bagaimana Menyesuaikan Pendekatan Pembelajaran – Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan anak. Melalui pendidikan, baik secara formal maupun non-formal, anak dapat mengembangkan potensi dan memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depannya. Namun, setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk mengenal gaya belajar anak dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran.
Pendekatan cara belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahasa, budaya, lingkungan, dan metode pembelajaran. Bahasa dan budaya dapat mempengaruhi cara anak belajar dan memproses informasi dalam pikirannya. Beberapa cara belajar yang dapat dianut oleh orang Indonesia diantaranya adalah belajar secara langsung di kelas, belajar mandiri di rumah ataupun dengan bantuan guru privat atau bimbel. Sedangkan lingkungan dapat mempengaruhi cara anak belajar seperti secara online, offline, blended/mix (kombinasi online dan offline).
Baca juga: Homeschooling Jakarta
Pada dasarnya, pendekatan pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu pendekatan tradisional, pendekatan inovatif/semiotik, dan pendekatan neuroeduaksi. Pendekatan tradisional lebih menekankan pemahaman teks dan pengambangan hafalan serta penugasan tugas. Pendekatan inovatif/semiotik mengedepankan interaksi visual dan kreativitas anak dalam pembelajaran, yaitu dengan mengandalkan penggunaan media dan puisi. Sedangkan pendekatan neuroeduaksi memiliki sisi teknis dan lebih mengarah pada pengoptimalkan kemampuan otak dalam belajar.
Gaya belajar adalah cara anak memproses informasi dan belajar dari lingkungannya. Ada beberapa jenis gaya belajar yang umum dikenal, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Anak visual cenderung belajar melalui gambar dan visualisasi objek. Mereka mudah mengingat gambar atau perincian visual yang mereka lihat. Sementara itu, anak auditori belajar melalui pendengaran. Mereka cenderung lebih baik dalam mengingat informasi yang mereka dengar dibandingkan dengan melihatnya. Terakhir, anak kinestetik belajar melalui sentuhan dan gerakan fisik. Mereka perlu melibatkan tubuh mereka dalam kegiatan belajar untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik.
Setelah mengenal gaya belajar anak, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan pendekatan pembelajaran. Jika anak memiliki gaya belajar visual, pendekatan pembelajaran yang tepat adalah dengan menghadirkan bahan-bahan belajar yang berbasis gambar, seperti buku dengan ilustrasi yang menarik atau video pendidikan. Dalam pembelajaran di sekolah, guru dapat menggunakan metode pengajaran yang mengandalkan visualisasi, seperti bagan, poster, atau peta konsep untuk membantu anak memahami konsep-konsep yang sulit.
Baca juga: Homeschooling Indonesia
Bagi anak yang memiliki gaya belajar auditori, pendekatan yang terbaik adalah dengan memberikan penjelasan secara verbal dan menjadikan suara sebagai alat pembelajaran utama. Guru atau orang tua dapat membacakan materi pelajaran atau membuat audionote, yang memungkinkan anak mendengarkan kembali informasi yang telah disampaikan. Membaca materi pelajaran dengan suara keras juga dapat membantu anak auditori dalam memahami dan mengingat informasi secara lebih baik.
Sedangkan untuk anak dengan gaya belajar kinestetik, penting untuk menyediakan pengalaman belajar yang praktis dan melibatkan gerakan fisik. Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain adalah eksperimen langsung, simulasi, atau permainan yang melibatkan pergerakan. Selain itu, penggunaan alat peraga seperti puzzle, blok bangunan, atau alat bantu manipulatif juga dapat membantu anak kinestetik dalam memahami dan mengingat materi pelajaran.
Selain menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan gaya belajar anak, penting juga untuk memberikan kebebasan dalam mengeksplorasi gaya belajarnya sendiri. Setiap anak memiliki preferensi belajar yang unik, dan memberikan kebebasan untuk menentukan cara belajarnya sendiri dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar anak.
Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung gaya belajar anak. Misalnya, anak visual membutuhkan lingkungan yang tenang dengan materi pelajaran yang terpampang secara visual, sedangkan anak auditori membutuhkan lingkungan yang mendukung konsentrasi pendengaran dan anak kinestetik membutuhkan ruang yang memungkinkan mereka bergerak dan berinteraksi langsung dengan materi pelajaran.
Menggunakan pendekatan cara belajar yang tepat serta memahami gaya belajar anak dapat secara signifikan meningkatkan kualitas pendidikan. Ketika pendekatan dan gaya belajar diterapkan dengan benar, maka dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami konsep dan menunjukkan efektivitas dalam membentuk karakter anak. Pendekatan pembelajaran yang tepat juga dapat membantu anak dalam membangun rasa percaya diri, memperkuat kebiasaan belajar yang positif, serta menanamkan minat belajar yang lebih kuat.
Bagaimana cara memperbaiki pendekatan cara belajar dan gaya belajar anak? Orang tua berperan penting dalam memperbaiki pendekatan cara belajar dan gaya belajar anak mereka. Sebagai orang tua, mereka dapat mengidentifikasi gaya belajar anak mereka sejak dini. Selain itu, orang tua juga dapat mencoba pendekatan-pendekatan pembelajaran yang berbeda, yaitu dengan menggunakan pendekatan tradisional, inovatif/semiotik, ataupun neuroeduksi.
Orang tua juga dapat mencoba pendekatan-pendekatan lain seperti edukasi non formal, berdiskusi dengan anak dan belajar sebanyak mungkin mengenai dunia anak dan cara terbaik untuk mengajar mereka. Dalam menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat, orang tua juga harus mampu mengadopsi gaya belajar anak mereka. Sebagai contoh, ketika orang tua mempunyai anak dengan gaya belajar visual, maka orang tua dapat menggunakan bahan-bahan visual dalam melaksanakan pembelajaran.
Selain itu, sekolah dan guru juga berperan penting dalam memperbaiki pendekatan cara belajar dan gaya belajar anak. Guru harus mampu memahami gaya belajar anak siswanya dan memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai supaya anak dapat memproses informasi dengan efektif. Guru harus memperhatikan gaya belajar anak, agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman dan memungkinkan anak untuk belajar secara aktif.
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Mempelajari dan mengenal gaya belajar anak dapat membantu orang tua dan pendidik dalam menyesuaikan pendekatan pembelajaran. Dengan mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan gaya belajar anak, diharapkan anak dapat lebih mudah memahami dan mengingat informasi yang diberikan, serta meningkatkan minat dan motivasi belajarnya. Semakin meningkatkan pendekatan cara belajar dan gaya belajar anak, maka semakin baik pula hasil belajar anak.
Setiap orang tua dan guru wajib memperhatikan pendekatan cara belajar dan gaya belajar anak untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Dalam memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, harus memahami karakteristik anak dan memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Selain itu, kolaborasi semua pihak terkait dalam mengoptimalkan kualitas pendidikan juga sangat penting. Mengenal Gaya Belajar Anak dan Bagaimana Menyesuaikan Pendekatan Pembelajaran