Sedekah ketika Susah

28 May
0 comment

Sedekah ketika Susah; Kalau dipikir-pikir, bersedekah itu akan mengurangi harta yang kita miliki bukan? Mengapa tidak ditabung saja? Atau kita gunakan saja untuk membeli keperluan kita: sandang, pangan, papan. Buat apa harta kita disedekahakan?

Benarkah..?  Hmm, mungkin kita perlu menyimak kisah nyata berikut ini…

Ada sebuah keluarga dengan dua orang anak. Sang ayah yang merupakan tulang punggung keluarga sudah tidak bekerja lagi, karena tempatnya bekerja –sebuah perusahaan sablon– tutup alias bangkrut.

Tabungannya sudah habis untuk keperluan sehari-hari. Bahkan sekedar untuk makan dan biaya sekolah anak-anak saja harus berhutang kepada tetangganya.

Suatu hari lelaki itu pergi keluar rumah dengan niat mencari pekerjaan. Akan tetapi hingga tengah hari tidak juga menemukan apa yang diharapkan. Lalu di tengah perjalanannya, ia berhenti di sebuah masjid dan menunaikan sholat Zuhur. Lalu kembali ia lanjutkan perjalanan.

Perutnya sudah sangat lapar. Dia ingin pergi ke warung, tapi tidak jadi karena melihat seorang tua renta yang meminta-minta di hadapannya. Di dompetnya hanya ada dua lembar uang masing-masing lima ribuan.

”Ini buat makan ya, Pak…” Ia berikan selembar uang lima ribuannya kepada bapak tua itu. Uangnya pun tersisa lima ribu rupiah saja. “Setidaknya masih cukup untuk membeli nasi” pikirnya.

Tiba-tiba ada seorang tua renta yang mengendarai sepeda ontel (sepeda angin) terserempet mobil di depan matanya. Ia pun berusaha menolongnya karena mobil yang menyerempetnya melarikan diri, sepedanya rusak. Ia bawa si bapak dan sepedanya ke bengkel terdekat.

Lagi-lagi dia berada dalam posisi yang sangat sulit: di satu sisi perut lapar dan perih, namun di sisi lain ada orang yang lebih membutuhkan. Dia harus membantu perbaikan sepeda itu karena kebetulan bapak tua tadi tidak punya uang.

Akhirnya ia pulang ke rumah tanpa membawa hasil apa pun selain (isi) kantong dan perut yang kosong. Namun hal itu ia terima dengan ikhlas, sembari berharap Tuhan memberikan jalan baginya.

Keadaan itu berjalan berbulan-bulan hingga barang-barang di rumah sudah habis terjual. Namun Tuhan memang Mahakuasa, tanpa disangka-sangka seorang sahabat karib tiba-tiba saja bertamu ke rumahnya. Sahabat karibnya itu sekarang sudah menjadi ketua sebuah partai di Jawa Tengah. Berawal dari saling menceritakan pengalaman hidup, maka dia pun diminta oleh sahabatnya itu untuk membuat umbul-umbul dan bendera sebanyak ribuan pcs. –jumlah yang sangat besar bila dibandingkan ketika ia bekerja sebagai karyawan perusahaan sablon dulu.

Sejak saat itu, ia pun mulai bekerja secara mandiri –saat ini ia sudah punya gudang dan karyawan sebanyak 25 orang untuk menangani order pesanan. Kalau ditanya, “Apa yang menyebabkannya bisa sukses dalam dunia persablonan?” maka dia hanya menjawab, “Karena dua lembar uang lima ribuan…”

Yakinlah, dengan bersedekah –apalagi di kala susah– maka Tuhan akan menunjukkan kekuasaan-Nya kepada kita, dari arah yang tak pernah kita sangka.

( sumber: https://www.beritainspiratif.com/kisah-nyata-sedekah-diwaktu-sempit-dengan-2-lembar-5-ribu/ )

Leave your thought