Anak Yang Spesial

30 Jan
0 comment

ANAK YANG SPESIAL;

Anak Yang SpesialKadang kita sebagai orang tua, ketika menghadapi anak yang dalam ‘kacamata’ kita bermasalah, kita seringkali menyalahkan anak, menyalahkan lingkungan, menyalahkan pihak sekolah, menyalahkan pemerintah, pokoknya siapa saja yang bisa kita salahkan (kecuali diri kita sendiri, hehe) –dibandingkan untuk introspeksi diri ke dalam.

Mengapa anak kita berperilaku demikian, padahal ketika anak bermasalah merupakan tanda dari Tuhan bahwa ada hal yang salah bagi kita sebagai orang tua dalam memperlakukan mereka. Pernahkah kita merasakan bahwa ternyata (mungkin) ada andil kita juga anak kita memiliki perilaku bermasalah. Memang sulit untuk mengakui bahwa kita memang kurang becus menjadi orang tua. Ketika kita mau mengakui kesalahan kita, kekurangan kita, kealpaan kita.

Sesungguhnya, Tuhan akan memberikan jalan kepada kita untuk dapat memperbaiki kesalahan kita. Tetapi apabila kita tetap arogan untuk tidak mengakui kesalahan kita, maka sampai kapan pun sulit bagi kita melihat perubahan pada anak kita ke arah yang lebih baik. Karena ketika kita mau mengakuinya, maka kita mulai bisa belajar untuk benar-benar menjadi orang tua mereka, dan petunjuk pun akan diberikan oleh Tuhan kepada diri kita.

Baca juga: Percayakan anak kita 

Jadi tidak hanya dengan modal berdoa saja anak kita bisa berubah menjadi lebih baik, tetapi juga usaha kita sebagai orang tua mereka untuk terus belajar menjadi orang tua yang terbaik bagi mereka. Di mana ada upaya yang sungguh-sungguh dan berserah diri kepada Tuhan, maka di situlah Tuhan akan menunjukkan jalan dan kuasa-Nya kepada kita semua.

 

Tips-Tips agar kita terus semangat menjadi orang tua terbaik bagi anak-anak kita:

  1. Ingat, Tuhan selalu menitipkan makhluk ciptaan terbaik-Nya, yaitu seorang anak manusia, kepada orang tua yang tepat. Karena tidak mungkin Tuhan salah menitipkan orang.
  2. Tanyakan kepada diri sendiri, mengapa Tuhan menitipkan anak ini kepada diri kita. Karena ketika kita sering bertanya kepada diri sendiri, pasti kita akan menemukan jawabannya, dan bahwa (sebenarnya) kita memang sanggup untuk mengemban amanah ini, yaitu anak-anak kita.
  3. Pendidik, psikolog, terapis, bahkan psikiater sekalipun berperan hanya membantu orang mengenai perkembangan anak. Walaupun begitu, semua elemen mulai dari orang tua hingga masyarakat harus bisa bersinergi baik.
  4. Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh para orang tua, maka dibutuhkan bantuan dari orang lain yang mampu dan mau membantu mendidik anak-anak.
  5. Tuhan tidak akan pernah memberikan amanah di luar kesanggupan kita, hamba-Nya, justru Tuhan memberikan amanah ini agar kita dapat menyempurnakan tugas kita sebagai orang tua: mendidik anak-anak kita agar kita mendapatkan pahala terbaik dari hasil jerih payah kita dalam mendidik anak-anak. Bukankah itu yang kita inginkan?

 

Rujukan: https://cagarfoundation.org/index.php/article/anak-spesial-untuk-orangtua-spesial 

Dibuat oleh Fikarschool 

Leave your thought