Hikmah Sakit

27 Jun
0 comment

Hikmah Sakit;

Rasa-rasanya tak seorang pun yang ingin merasakan sakit. (Siapa pula yang mau sakit?)

Sakit adalah sesuatu yang kita benci dan sebisa mungkin kita hindari. Namun pepatah mengatakan: sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh jua. Jadi, mungkinkah manusia bisa menghindari sakit selama dia masih hidup di dunia ini?

Apabila kita mau menyadari, sakit akan membawa hikmah besar kepada manusia, karena sakit membuat diri kita jauh lebih bersyukur dengan nikmat sehat yang pernah kita miliki sebelumnya. Karena sakit, kita menjadi manusia yang jauh lebih rendah hati dibandingkan tinggi hati. Karena sakit, kita menyadari umur manusia memiliki batas. Karena sakit, kita lebih punya waktu untuk introspeksi diri menyadari kesalahan yang pernah kita perbuat sebelumnya.

Sakit mengajarkan kita untuk memanfaatkan hidup ketika sehat untuk melakukan hal yang bermanfaat. Sakit menempatkan ego kita pada tempat yang semestinya. Sakit membuat hidup kita semakin seimbang, tidak berlebihan. Sakit mematahkah kesombongan kita (bahwa kita itu makhluk yang paling kuat di dunia). Selain itu, sakit juga dapat menggugurkan dosa-dosa kita apabila kita ikhlas menerimanya, sehingga dapat menghindarkan kita dari perbuatan tak berguna yang akan kita sesali di kemudian hari.

Ternyata banyak sekali hikmah sakit yang membawa manfaat dalam kehidupan kita. Nah, pertanyaannya: masihkah kita membenci sakit ketika menghampiri diri kita?

 

Tips-Tips mengambil pelajaran ketika sakit menghampiri diri kita

 

  1. Sakit menandakan manusia adalah mahluk yang lemah, jadi buat apa kita sombong dengan apa yang kita miliki saat ini?
  2. Sakit sebagai penanda bahwa manusia memiliki waktu hidup yang terbatas. Jadi, manfaatkan waktu hidup yang kita miliki untuk banyak menanam amal kebaikan sebelum habis waktu yang Tuhan berikan kepada kita.
  3. Sakit adalah tanda kasih sayang Tuhan kepada manusia, karena manusia lebih mudah mengambil hikmah dari segala perbuatannya ketika sakit dibandingkan ketika sehat. Karena sehat itu menyibukkan manusia dengan aktivitas duniawinya, sehingga (bisa) membuat kita lupa akan diminta pertanggungjawaban akan waktu hidupnya tersebut.
  4. Seharusnyalah sakit itu membuat kita lebih optimis untuk bertahan hidup. Salah satu moral yang harus dimiliki oleh orang beriman ialah tidak boleh menyerah dengan sakitnya, berusaha untuk sembuh dari penyakitnya, optimis dengan dirinya sampai Allah ‘menyuruhnya’ untuk berhenti.

( sumber rujukan: https://m.republika.co.id/amp/q4na3y320 )

Leave your thought