Mengapa Denmark Menjadi Negara paling Bahagia di Dunia;
Setelah penulis membaca sebuah buku yang berjudul The Danish Way of Parenting, penulis tidak heran mengapa Denmark selalu berada dalam peringkat tertinggi yang disebut negara yang paling bahagia di muka bumi ini, setidaknya selalu dalam peringkat lima besar, tidak pernah turun dari peringkat lima besar. Ini semakin membuat penulis yakin bahwa bangsa Indonesia pun bisa menjadi negara yang maju, bahkan maju yang luar biasa. Bukan hanya sekedar ekonominya saja, tetapi juga plus kebahagian rakyatnya. Meskipun pemerintahnya tidak maju alias ada maupun tiada pemerintahan, negara ini tetap bisa berjalan maju dalam menjemput masa depannya.
Awalnya penulis skeptis, merasa bahwa sangat sulit bangsa ini bisa maju karena banyak faktor ‘pendukungnya’ yang tidak usah disebut satu persatu (karena sudah menjadi rahasia umum, jadi wajar bangsa ini menjadi negara yang tidak maju). Penulis tak perlu menyebutkan bentuk permasalahannya satu persatu, tetapi para pembaca bisa mencari tahu sendiri masalah apa yang sedang bangsa kita ini hadapi, karena kalau boleh jujur, tidak semestinya bangsa kita ini terpuruk dengan masalah-masalah tersebut, karena bangsa kita adalah bangsa yang sangat kaya, kaya akan segala sumber daya alam yang melimpah ruah.
Namun mengapa masih saja sangat tinggi tingkat kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya di negara kita tercinta ini? Sepertinya kalau dilihat secara hitungan matematis, hal ini tidak boleh terjadi. Ayo kita lihat negara tetangga kita, yaitu Singapore. Mereka tidak memiliki sumber daya alam yang luar biasa, tetapi mengapa negara mereka kaya raya, sedangkan negara kita jauh sekali di belakang mereka (terutama secara ekonomi). Pasti ada yang salah dengan pengelolaan negara ini.
Sejak tahun 1970, masyarakat Denmark menjalankan filosofi hidup yang disebut dengan hygge (baca: huuga) sebagai prinsip hidup yang mengutamakan yang mengutamakan kebahagiaan dan kenyamanan yang bisa dilakukan sendiri, ataupun bersama orang-orang terkasih (keluarga).
Hal ini membuat mata penulis terbuka setelah membaca buku The Danish Way Of Parenting, bahwa suatu negara bisa menjadi maju dan bahagia bukan dikarenakan hanya faktor pemerintahnya, sumber daya alamnya, ataupun faktor-faktor ‘luar’ lainnya. Tetapi yang terpenting, bagaimana masyarakat di negara tersebut memiliki tradisi keluarga yang kuat.
Keluarga merupakan tempat di mana ikatan batin itu dibentuk antaranggota keluarga. Keluarga merupakan bagian terpenting bagi setiap individu masyarakat yang harus dijaga, dibina, dirawat, agar lahir suatu masyarakat yang beradab mulia, karena suatu negara bisa maju apabila masayarakatnya memiliki kemajuan akhlak –dan semua ini hanya bisa dibentuk di dalam keluarga.
Akan tetapi apabila kita terus mengingkari bahwa keluarga adalah tempat utama dibentuknya karakter yang mulia, maka sampai kapan pun bangsa ini akan terus tertinggal dari bangsa-bangsa lain, karena masyarakatnya lebih senang mencari kambing hitam dibandingkan kambing putih, hehehe. Apakah ada pendapat lain yang bisa menyanggah hal ini? Tolong tulis di kolom komentar.
Tips-Tips dalam membangun negara yang maju dan bahagia:
- Tanamkan hal ini di benak kita, negara yang maju adalah negara yang memiliki sekumpulan keluarga yang ikut memajukan bangsanya, tidak pernah sebaliknya (silakan baca buku atau sumber sejarah).
- Setiap negara yang maju pasti memiliki keluarga-keluarga bahagia yang menjadi penopangnya –bagaimana mungkin suatu negara bisa maju apabila keluarga-keluarga yang berada di dalamnya tidak bahagia?
- Faktor keluarga itu sangat penting, karena kehebatan suatu bangsa dapat terlihat dari seberapa besar tingkat kebahagian warganya. Itu berarti yang dilihat bukan faktor ekonominya saja, karena bagaimana keadaan suatu bangsa bisa kaya (makmur) kalau mereka dalam proses mencari kekayaannya saja sudah tidak merasa bahagia?
Rujukan: https://ehef.id/post/rahasia-hidup-di-negara-paling-bahagia-di-dunia-skandinavia/id